Jumat, 18 Juni 2010

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI PENELITIAN

Library Articles


PERPUSTAKAAN
SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI PENELITIAN

Oleh: A. Ridwan Siregar
Program Studi Perpustakaan dan Informasi
Universitas Sumatera Utara
ridwan@library.usu.ac.id


1. Peran Perpustakaan

Sebagai pusat sumber informasi, perpustakaan secara tradisional berfungsi menyediakan berbagai sumber informasi untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Sumber-sumber informasi yang disediakan terekam dalam berbagai jenis media seperti kertas, mikrofis, mikrofilm, dan piringan magnetik. Dalam menjalankan fungsinya, perpustakaan melakukan kegiatan antara lain mengidentifikasi, memilih, mengadakan, mengatalog, dan memproses sumber-sumber informasi sehingga tersedia dan dapat ditemu-balik dan digunakan secara efisien. Pustakawan akan membantu dan membimbing para pengguna dalam penelusuran terutama penelusuran yang kompleks.

Dalam perkembangannya, perpustakaan modern tidak lagi hanya mengandalkan sumber-sumber informasi yang dimilikinya sendiri, tetapi juga menawarkan sumber informasi yang tersimpan di tempat lain. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi yaitu teknologi komputer dan teknologi komunikasi telah memungkinkan sumber-sumber informasi berbasis elektronik dapat diperoleh pada waktu yang hampir bersamaan dengan saat dipublikasikan. Informasi paper-based, yang merupakan primadona pada perpustakaan tradisional, sekarang mulai digeser oleh informasi electronic-based.

2. Ledakan Informasi

Dalam abad ini, informasi yang dihasilkan jumlahnya sangat banyak. Setiap hari banyak buku, artikel jurnal, laporan dan dokumen lainnya yang dihasilkan di seluruh dunia. Kecenderungan ini sudah lama kita rasakan, namun jumlahnya semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini. Antara tahun 1950-1960, jumlah informasi yang tersedia meningkat dua kali lipat. Selama dasawarsa berikutnya meningkat tiga kali lipat. Dan dalam kurun waktu 1980-1990, informasi yang ada meningkat tujuh kali lipat.

Banyaknya informasi yang dihasilkan menjadikan informasi lebih cepat usang. Sebagai contoh, diperkirakan setengah dari pengetahuan dalam bidang fisika akan menjadi usang dalam kurun waktu lima tahun dari sekarang. Perkembangan ini banyak kaitannya dengan kemajuan teknologi. Tidak saja inovasi di bidang penyimpanan, proses dan transmisi informasi, tetapi juga perangkat keras dengan biaya yang rendah dan berkapasitas tinggi telah benar-benar mengubah penanganan informasi dalam sepuluh tahun terakhir ini.

Kemajuan di bidang telekomunikasi yang memungkinkan hubungan antar jaringan yaitu Internet telah mendukung tumbuhnya penerbitan elektronik. Berbagai jurnal, makalah simposium dan karya pre-print dari para pakar diterbitkan dalam edisi elektronik. Pada tahun 1995, dilaporkan bahwa terdapat lebih dari 100 judul jurnal yang diterbitkan secara elektronik dalam bidang science, technology and medicine (STM). Disamping itu, bahan-bahan unpublished (grey materials) yang selama ini sulit diperoleh, saat ini banyak disajikan untuk umum melalui Internet.

3. Kebutuhan Informasi Pengguna

Perpustakaan universitas biasanya membedakan pengguna berdasarkan tingkat kebutuhan informasinya, yaitu: mahasiswa undergraduate (S0 dan S1), postgraduate (S2 dan S3), dan dosen. Kebutuhan kelompok pertama terutama adalah untuk mendukung kurikulum yang sebagian besar sumber informasinya berbentuk buku teks. Kelompok kedua dan ketiga, karena tugasnya antara lain harus melakukan penelitian, kebutuhan informasinya sifatnya lebih spesifik, mendalam, dan mutakhir. Kelompok ini kebutuhannya terutama adalah artikel jurnal, disamping bahan-bahan lainnya seperti monografi riset, proceedings, disertasi, dan informasi tentang penelitian yang telah, sedang dan akan dilakukan.

Sumber-sumber informasi yang digunakan dalam suatu penelitian turut menentukan tinggi rendahnya bobot ilmiah hasil penelitian. Seorang peneliti dituntut untuk memeriksa dan mengetahui semua temuan hasil penelitian yang telah, sedang, dan akan berjalan yang berkaitan dengan topik penelitiannya. Dengan demikian, duplikasi dan pemborosan waktu dalam pelaksanaan penelitian dapat dihindarkan. Untuk itu, seorang peneliti kadang-kadang harus bekerja berbulan-bulan hanya untuk studi kepustakaan (library research) dengan menelusur dan membaca berbagai sumber informasi yang berkaitan.

Dalam hal inilah seorang peneliti memerlukan bantuan pustakawan untuk menunjukkan perkakas penelusuran (searching tools) yang mungkin dapat digunakan dan membimbing bagaimana cara menggunakannya atau bila perlu melakukan penelusuran untuk si peneliti. Tetapi melakukan sendiri penelusuran adalah yang terbaik karena akan memberikan suatu pengalaman yang sangat berharga dan rasa percaya diri sehingga kegiatan penelitian menjadi lebih menyenangkan.

4. Jenis-jenis Informasi Ilmiah

Dilihat dari segi arah mata rantai komunikasi ilmiah, jenis sumber informasi ilmiah dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Pra-literatur yaitu riset/survei yang sedang/ akan berjalan:
  • Kolega sesama ilmuwan (invisible colleague)

  • Rubrik apa-siapa dalam majalah profesi

  • Daftar riset/survei yang sedang /akan berjalan

2) Literatur Primer yaitu yang diterbitkan pertama kali dari penerbit atau dari sumbernya secara lengkap dan asli:
  • Artikel jurnal

  • Laporan penelitian/survei dan monografi riset

  • Makalah konferensi

  • Spesifikasi paten

  • Disertasi

  • Literatur niaga (technical bulletin, data sheeets, dll)

  • Preprint (progress report)

3) Literatur Sekunder yaitu segala keterangan, tulisan yang dapat digunakan untuk membuka informasi primer:
  • Majalah indeks

  • Majalah abstrak

  • Survei literatur

  • Analisis literatur

  • Risalat (treatise)

  • Ensiklopedi

  • Buku pegangan (handbook)

  • Kamus

  • Critical tables

4) Literatur Tersier yaitu keterangan atau tulisan pada sumber tertentuyang dapat digunakan untuk mengetahui atau menelusur nformasi ekunder:
  • Pedoman literatur

  • Bibliografi dari bibliografi

5) Lain-lain:
  • Standar/spesifikasi

  • Peraturan/perundang-undangan

  • Direktori

  • Buku teks

  • dan lain-lain

Sumber-sumber informasi tersebut di atas biasanya dihimpun oleh berbagai unit informasi seperti: perpustakaan (dalam berbagai jenis), pusat dokumentasi dan informasi, pusat analisis informasi, dan pusat referal. Seperti dikemukakan di awal tulisan ini, sebagian telah tersedia dalam bentuk elektronik atau digital, sehingga dapat diakses dengan lebih mudah.

5. Pengorganisasian Koleksi Perpustakaan

Pengorganisasian pengetahuan adalah suatu proses yang telah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Tujuannya adalah untuk memungkinkan informasi atau pengetahuan dapat ditemukan kembali pada kesempatan kemudian. Pengorganisasian pengetahuan dan temu-baliknya kemudian dikenal dengan istilah temu-balik informasi (information retrieval). Sejak dua dekade terakhir ini, berbagai pendekatan terhadap pengorganisasian pengetahuan berkembang biak dengan diperkenalkannya metode berbasis komputer.

Pengorganisasian koleksi suatu perpustakaan pada umumnya didasarkan pada pedoman standar internasional seperti Dewey Decimal Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC), dan Library of Congress Classification (LC). Dalam sistem Dewey, semua pengetahuan dikelompokkan ke dalam sepuluh golongan utama, kemudian pengembangannya menjadi golongan kedua, ketiga dan selanjutnya beberapa angka setelah titik desimal di belakang golongan ketiga. Berikut ini adalah sepuluh golongan utama berdasarkan DDC:

    000 Karya-karya umum
    100 Filsafat dan psikologi
    200 Agama
    300 Ilmu-ilmu sosial
    400 Bahasa
    500 Ilmu-ilmu murni
    600 Teknologi (ilmu terapan)
    700 Kesenian
    800 Kesusasteraan
    900 Geografi, Biografi, Sejarah

Masing-masing golongan utama tersebut dikembangkan lagi menjadi golongan yang lebih kecil menurut hubungan hirarkis. Berikut adalah contoh bagan pengembangan satu aspek, yaitu golongan 600 Teknologi.

Bagan di atas dalam model hirarkis pendek adalah sebagai berikut:

600 Teknologi
610 Medical Sciences Medicine
612 Human Physiology
612.6 Reproduction, Development
612.640 Physiology of Embryo
612.640 1 Development of Organs
612.640 16 Urogenital organs
612.640 167 Vagina

Dalam bagan di atas kelihatan jelas hubungan antara nomor-nomor yang panjang dengan yang pendek. Semakin panjang nomor kelasnya, semakin spesifik informasi yang dikandungnya.

6. Penelusuran Koleksi Perpustakaan

Untuk memudahkan penelusuran koleksi perpustakaan, para pustakawan dan pekerja informasi membuat berbagai perkakas penelusuran. Perkakas yang paling utama dalam penelusuran koleksi suatu perpustakaan adalah katalog perpustakaan. Katalog secara sederhana adalah daftar koleksi suatu perpustakaan, dimana setiap cantumannya memuat informasi bibliografis suatu dokumen. Katalog manual biasanya dapat ditelusur melalui tiga cara yaitu melalui subjek, pengarang dan judul sesuai dengan jumlah file yang disediakan dalam suatu database katalog.

Berbeda dengan katalog manual, katalog terautomasi menawarkan berbagai kelebihan seperti penggunaannya yang mudah dan efisien dan tersedianya fasilitas akses yang lebih banyak. Katalog terautomasi dapat diakses melalui call number, penerbit, bahasa, dan ruas lainnya, serta penggunaan operator Boolean untuk mempersempit dan memperluas cakupan penelusuran. Katalog ini lebih dikenal dengan sebutan OPAC (Online Public Access Catalogue) atau diindonesiakan menjadi KAUT (Katalog Akses Umum Talian).

Berikut ini akan dijelaskan cara penggunaan KAUT pada Perpustakaan USU. KAUT di sini merupakan bagian dari Sistem Informasi Perpustakaan (LIS) yang terintegrasi dengan bagian-bagian lainnya melalui suatu jaringan, menggunakan perangkat lunak generik CDS/ISIS yang diperoleh dari Unesco dan dikembangkan in-house untuk semua aplikasi Perpustakaan.

KAUT dirancang sesederhana mungkin sehingga dapat digunakan dengan mudah. Penelusuran dimulai dengan membuka atau memilih file ISISRET pada menu utama. Dengan menekan tombol S untuk pilihan Information Retrieval Services, kemudian di layar akan ditampilkan menu penelusuran sebagai berikut:

Information Retrieval Services

L – Change dialogue language
B - Browse master file
T - Display term dictionary
S - Search formulation
D - Display search results
G - Execute previous search
F - Change display format
R - Recall query formulations
P - Save search results
X – Exit

[?]

Penelusuran terhadap cantuman dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teks bebas dan dengan menggunakan kamus istilah.

Penelusuran dengan Teks Bebas

Tekan tombol S untuk pilihan Search Formulation, kemudian di layar akan ditampilkan lembar ekpresi (ungkapan) penelusuran sebagai berikut:


Search expression?

Edit : Replace


Sekarang anda bebas untuk mengetikkan ekspresi penelusuran apa saja yang anda inginkan atau ketahui seperti subjek, pengarang, kata di dalam judul dan sebagainya. Ekspresi dapat dituliskan dalam bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Ekspresi dalam bahasa Indonesia, hasilnya hanya cantuman yang berbahasa Indonesia, tetapi sebaliknya ekspresi dalam bahasa Inggris akan mencakup keduanya. Hal ini terjadi karena semua cantuman diberikan subjek dalam Bahasa Inggris yang diambil dari tabel subjek LCSH (Library of Congress Subject Headings). Sebagai contoh, ketikkan kata pregnancy dan tekan tombol Enter, kemudian di layar akan ditampilkan hasil temuannya, sebagai berikut:


Set 1: PREGNANCY
P = 29 PREGNANCY
T = 22 - #1: PREGNANCY


Hasil penelusuran Set 1 menunjukkan bahwa kata pregnancy ditemukan (posting) sebanyak 29 kali yang terdapat dalam 22 cantuman (title) dari seluruh cantuman yang terdapat di dalam database katalog. Selanjutnya, untuk melihat satu persatu hasil temuan tersebut, tekan tombol D untuk pilihan Display Search Results, dan kemudian di layar akan ditampilan cantuman katalog yang pertama, dan untuk melihat cantuman berikutnya dan seterusnya, tekan tombol Enter. Berikut ini adalah contoh tampilan cantuman katalog:


1 of 22
612.63
Hea Hearkman, Helen
s Senam hamil (relaxtion and exercise for child-birth) / Helen
Hearkman ; direvisi oleh Maria Ebner ; alih bahasa Petrus
Andrianto.—cet. 2.—Jakarta : EGC, 1982.

xii, 45 p. : ilus. ; 19 cm.
ISBN : 979-448-022-1

1. PREGNANCY 2. CHILD BIRTH I. Ebner, Maria
II. Andrianto, Petrus III. Title


Penggunaan Operator Boolean

Dalam penelusuran, anda dapat menggunakan operator atau fungsi aljabar Boolean untuk mempersempit atau memperluas cakupan penelusuran, dengan menggabungkan dua atau lebih kata/istilah dalam satu ekspresi penelusuran, seperti contoh berikut:

Pemotongan Istilah (truncation)

Pemotongan kata/isitilah digunakan untuk memperluas cakupan penelusuran. Hal ini penting karena beberaapa kata/istilah yang maksudnya hampir sama tetapi dituliskan dengan cara yang berbeda, seperti misalnya obstetric, obstetrical, obstetrics. Dengan mengetikkan: obstet$, ketiga kata/istilah tersebut sudah tercakup di dalamnya.

Penggunaan Kamus Istilah

Dalam database katalog tersedia kamus istilah (term dictionary) yang dapat digunakan untuk memeriksa istilah-istilah yang terdaftar di dalam file indeks dan selanjutnya melakukan penelusuran melalui istilah-istilah tersebut. Untuk menggunakannya, tekan tombol T untuk pilihan Display Term Dictionary pada menu penelusuran, kemudian di layar akan ditampilkan lembar kamus istilah sebagai berikut:

Dictionary Term



Key :

Selanjutnya, ketikkan kata kunci (key) yang anda inginkan dan kemudian tekan tombol Enter. Kata kunci dapat berupa sebuah kata utuh atau satu huruf atau beberapa huruf saja. Jika anda ingin melihat kamus istilah mulai cantuman pertama dalam file indeks, cukup tekan tombol Enter. Sebagai contoh, dengan mengetikkan: obstetric, di layar akan ditampilkan sebagai berikut:


- OBSTETRIC - OBSTETRICS AND GYNECOLOGY
- OBSTETRIC-DIAGNOSIS - OBSTETRICS EMERGENCIES
- OBSTETRICAL - OBSTETRICS-DIAGNOSIS
- OBSTETRICAL NURSING - OBSTETRICS-DICTIONARIES
- OBSTETRICAL –PHARMACOLOGY - OBSTETRICS-EXAMINATIONS
- OBSTETRICAL-PHYSIOLOGY - OBSTETRICS-REVIEWS
<- OBSTETRICIANS - OBSTETRICS-SURGERY
- OBSTETRICS - OBSTETRIES

Key : obstetric

Selanjutnya, anda dapat memilih istilah-istilah tersebut dengan menggerakkan kursor memakai tombol panah. Tekan S pada istilah yang anda pilih. Anda dapat menggunakan operator Boolean untuk menggabungkan beberapa istilah sebagai satu ekspresi seperti dijelaskan sebelumnya, dengan menekan kombinasi tombol *, ^, dan +, masing-masing untuk AND, NOT, dan OR. Seterusnya, untuk melihat formulasi penelusuran, tekan tombol X, untuk melihat hasil penelusuran, tekan tombol Enter, dan untuk melihat tampilan cantuman, tekan tombol D.

Disamping penelusuran koleksi melalui katalog seperti diuraikan di atas, pengguna dapat pula langsung melihat-lihat (browsing) ke rak-rak koleksi untuk mencari bahan-bahan yang diperlukan. Untuk itu, biasanya pada setiap sisi rak dicantumkan petunjuk call number dan indeks subjek untuk membantu para pengguna. Susunan subjek biasanya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Perpustakaan universitas membuat subjek berdasarkan disiplin ilmu atau program studi yang ditawarkan, yang menunjuk langsung pada call number. Bahan-bahan di dalam rak disusun berdasarkan call number yang ditempelkan pada setiap punggung bahan pustaka.

Disamping itu, perlu juga diketahui bahwa adakalanya suatu perpustakaan juga mengelompokkan seluruh bahan ke dalam beberapa kelompok koleksi seperti: koleksi referens umum, koleksi ilmu-ilmu sosial dan humaniora, koleksi ilmu-ilmu dasar, keteknikan dan pertanian, koleksi ilmu-ilmu kedokteran dan kesehatan, koleksi pinjam singkat, koleksi deposit universitas, koleksi jurnal dan sebagainya. Pengelompokan ini perlu diketahui terutama oleh pengguna pemula dengan cara melakukan tur perpustakaan pada awal kunjungan pertamanya..

7. Penelusuran Artikel Jurnal

Penelusuran artikel jurnal merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam kegiatan penelitian. Para peneliti dan profesional ditantang dan dipacu untuk selalu mengetahui informasi baru yang berkaitan dengan penelitian dan profesinya. Sebagian besar informasi tersebut dimuat sebagai artikel dalam berbagai jurnal. Dapat dibayangkan bagaimana sulitnya untuk mengetahui informasi tentang berbagai judul artikel yang dihasilkan oleh para pakar di seluruh dunia jika seandainya indeks untuk itu tidak tersedia. Penelusuran artikel jurnal dapat dilakukan secara manual dan elektronik.

Menggunakan Indeks Tercetak

Penggunaan indeks tercetak dalam penelusuran informasi telah dikenal sejak lama, jauh sebelum komputer digunakan. Indeks sebagai perkakas penelusuran biasanya disusun berdasarkan urutan abjad, dan langsung menunjukkan jurnal di mana artikel tersebut dimuat. Berikut ini adalah beberapa contoh indeks dalam bidang kedokteran dan kesehatan.

Cumulated Index Medicus. CIM saat ini sudah jarang digunakan karena data bibliografis yang dimuat di dalamnya sudah tersedia dalam bentuk database CD-ROM yang dikenal dengan nama Medline.

Index Medicus Indonesia. IMI diterbitkan oleh Perpustakaan dan Informasi Penelitian Balitbang Kesehatan RI, memuat data bibliografis artikel jurnal yang dipublikasi dalam jurnal ilmiah Indonesia. Indeks ini tetap penting karena sebahagian besar artikel yang dipublikasikan melalui jurnal Indonesia tidak tercakup dalam Index Medicus dan Medline.

Abstrak Penelitian Kesehatan. Terbitan ini memuat data bibliografis yang disertai dengan abstrak untuk laporan penelitian (monografi riset) dan makalah lainnya dalam bidang kesehatan.

Menggunakan CD-ROM

Indeks artikel bidang kedokteran yang diterbitkan dalam jurnal internasional pada umumnya dimuat di dalam database Medline. Medline mengindeks artikel yang dimuat pada sekitar 3.200 judul jurnal dalam bidang kedokteran yang berasal dari seluruh dunia. Informasi CD-ROM Medline diupdate setiap bulan. Melalui perkakas ini penelusuran dapat dilakukan dengan mudah dan efisien dengan menggunakan indeks, tesaurus yang tersedia, atau dengan mengetik langsung teks bebas. Dalam penelusuran kita juga dapat menggunakan operator Boolean seperti pada katalog talian.

Menggunakan Internet

Penelusuran indeks artikel jurnal dapat juga dilakukan dengan mengakses database yang tersedia dalam jaringan Internet. Database Medline juga ditawarkan untuk diakses melalui Internet, seperti yang disajikan oleh Medscape. Kelebihan dari Medline dalam Internet dibandingkan dengan Medline dalam CD-ROM adalah kemutakhiran datanya karena frekuensi updatenya dilakukan setiap saat.

8. Mendapatkan Dokumen Artikel

Untuk mendapatkan hardcopy dari artikel jurnal yang dibutuhkan dapat dilakukan melalui berbagai cara.

Koleksi Perpustakaan

Biasanya perpustakaan melanggan beberapa judul jurnal dalam bidang-bidang tertentu. Kalau jurnalnya tersedia di perpustakaan, pengguna dapat membaca atau memfotokopinya. Untuk jurnal yang tidak dimiliki sendiri oleh perpustakaan, pustakawan dapat membantu untuk mendapatkan fotokopinya dari perpustakaan atau unit-unit informasi lainnya. Banyak unit-unit informasi sekarang menawarkan pelayanan pengiriman dokumen (document delivery service) baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sebagai contoh, dalam bidang kedokteran pelayanan seperti itu diberikan oleh: SEAMIC (Southeast Asian Medical Information Center) yang berpusat di Tokyo. Untuk berbagai bidang dapat diperoleh melalui Astinfo di Canberra dan BLLD di London.

CD-ROM Full Text/Image

CD-ROM yang memuat teks penuh dari artikel jurnal, bahkan dalam bentuk full image juga banyak ditawarkan, termasuk jurnal-jurnal dalam bidang kedokteran, seperti Drug Information Full Text. Tetapi karena harganya yang masih tergolong mahal, banyak perpustakaan belum mampu untuk menyediakannya.

Internet

Artikel jurnal yang dibutuhkan dapat juga diperoleh melalui Internet. Sebahagian besar database teks penuh yang tersedia dalam bentuk CD-ROM, juga ditawarkan melalui Internet. Bahkan beberapa judul jurnal elektronik yang ditawarkan melalui Internet tidak diterbitkan dalam bentuk hardcopy. Beberapa diantaranya dapat didown-load secara gratis, dan selebihnya harus dilanggan seperti layaknya berlangganan jurnal tercetak atau dapat diperoleh dengan pay-based.

Daftar Kepustakaan

Campbell, Jane E. 1997. Kepustakawanan dalam abad informasi; suatu konsep yang
usang? Makalah dalam Seminar Peranan Perpustakaan pada Abad ke-21 di Medan.
Creth, Sheila D. 1996. The electronic library: slouching toward the future or creating a new
information environment. Follet Lecture Series. http://www.ukoln.ac.uk/follet/creth/paper.html
Rowley, Jennifer E. 1987. Organising knowledge; an introduction to information
retrrieval. Aldershot: Gower.
Siregar, A. Ridwan. 1997. Akses informasi elektronik; suatu paradigma baru
pelayanan perpustakaan. Makalah dalam Seminar Peranan Perpustakaan pada Abad ke-21 di Medan.

Copyright © 1998